Waktu pemanenan jagung lebih baik dilakukan pada saat cuaca hari sedang
cerah dan tidak pada waktu cuaca sedang hujan, supaya untuk menjaga tidak ada
hambatan nantinya pada saat pengeringan jagung. Untuk mendapakan hasil yang
baik, cara sederhana pada umumnya pemanenan jagung yaitu memotong tangkai buah
dengan cara dipuntir dengan tangan atau sabit, dan sekaligus memotong batang
dan bagian tanaman lainnya dan kemudian dibenamkan kedalam tanah atau dibakar untuk
sebagai bahan pupuk. Jagung sebaiknya dipanen dalam bentuk tongkol lengkap
dengan kelobotnya, apabila dipanen tanpa kelobot resiko kerusakan butir-butir
jagung tambah besar. Setelah dipanen secepatnya pisahkan jagung yang tidak
sehat dilahan agar penyebaran hama dan penyakit dapat dicegah.
Untuk mutu hasil pemanenan jagung akan baik kalau jagung dipanen pada
tingkat kematangan yang tepat dan optimal. Sebagai tanda jagung siap dipanen
yaitu bila kelobot telah berwarna kuning, biji telah keras dan warna biji
mengkilap, kalau ditekan dengan ibu jari tidak lagi ditemukan bekas tekanan
pada biji tersebut. Dan cara lain untuk
menentukan tingkat kematangan jagung adalah terbentuknya lapisan berwarna hitam
pada butiran, terbentuk dalam selang waktu lebih kurang tiga hari bersamaan
dengan tercapainya berat kering maksimum pada butiran.
Pengeringan Jagung
Pengeringan adalah proses penurunan kadar air sampai mencapai nilai
tertentu sehingga siap untuk diproses selanjutnya, dan aman untuk disimpan dan
mutu produk yang dihasilkan tinggi. Disamping itu tujuan pengeringan adalah untuk
memenuhi persyaratan mutu yang akan dipasarkan. Oleh karena itu disarankan agar
pengeringan dilakukan secepatnya setelah panen dan jagung dapat dikeringkan
dalam bentuk tongkol berkelobot, tongkol tanpa kelobot, atau jagung pipilan.
Dengan memanfaatkan sinar matahari waktu pengeringan sebaiknya dilakukan
dari pukul 08.00 pagi sampai dengan 11.30 siang hari, dan untuk lamanya
pengeringan sekitar 3 hari apabila cuaca cerah. Gunakan alas jemur seperti
tikar, lantai jemur, terpal dan sebagainya. Cara pengeringan dengan menggunakan
sinar matahari dianggap baik karena kadar air jagung tidak turun secara
drastis, sehingga tidak menimbulkan kerusakan. Pada waktu dimusim penghujan,
cara lain pengeringan yaitu dengan cara pengasapan. Sumber asap dapat diperoleh
dari pembakaran sekam dan tongkol jagung. Dengan cara digantung setinggi 80 cm
dari sumber asap, pengeringan jagung berkelobot membutuhkan waktu 7 hari. Untuk
tujuan benih, pengasapan lebih baik dari pada penjemuran ditinjau dari daya
tumbuh dan serangan jamur.
Pemipilan Jagung
Pemipilan yaitu pemisahan biji jagung dari tongkolnya, dapat dilakukan apabila
tongkol sudah kering dan Alat pemipil yang modern disebut corn sheller yang
dijalankan dengan motor. Jagung dalam kondisi masih bertongkol dimasukkan kedalam
lubang pemipil (hopper) dan karena ada gerakan dan tekanan, pemutaran yang
berlangsung dalam corn sheller maka butir-butir biji akan terlepas dari
tongkol, butir-butir tersebut langsung akan keluar dari lubang pengeluaran
untuk selanjutnya ditampung dalam wadah atau karung. Pemipil dengan alat ini
sangat efektif karena relatif 100% butir-butir jagung dapat terlepas dari
tongkolnya (kecuali butir-butir yang terlalu kecil yang terdapat di bagian
ujung tongkol). Kualitas pemipilannya sangat baik karena persentase biji yang
rusak/cacat serta kotoran yang dihasilkannnya sangat kecil.
Advertisement