Mengatasi Hama Ulat Bulu Pada Tanaman Karet | Pohon karet adalah tanaman penghasil lateks alami. Pohon ini mampu mengeluarkan getah dari batangnya yang bisa diolah menjadi lateks. Lateks mentah sendiri biasa digunakan dalam industri sebagai bahan baku pembuatan karet.
Walaupun kini sudah ditemukan produk lateks sintetis, tetapi lateks alami tetap tidak bisa tergantikan. Lateks alami mempunyai keunggulan-keunggulan tertentu sehingga terus dibutuhkan.
Walaupun kini sudah ditemukan produk lateks sintetis, tetapi lateks alami tetap tidak bisa tergantikan. Lateks alami mempunyai keunggulan-keunggulan tertentu sehingga terus dibutuhkan.
Ada banyak petani di Indonesia yang memilih untuk bercocok tanam pohon karet, terutama di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan. Pohon ini dipilih karena proses penanamannya yang cukup mudah serta pemeliharaannya pun tidak terlalu rumit. Dan tentu alasan utamanya tidak lain adalah kita bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu yang lama jika membudidayakan pohon karet. Semakin tua, getah yang dihasilkannya justru semakin banyak.
Agar pohon karet yang ditanam dapat menghasilkan getah yang banyak, Anda harus menjaga kondisi kesehatannya. Pastikan pohon tersebut senantiasa dalam keadaan sehat sehingga bisa tumbuh secara normal dan memproduksi getah yang banyak. Sayangnya selalu ada hama yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Salah satunya ialah ulat bulu. Beberapa jenis ulat bulu kerap menyerang tanaman karet hingga menimbulkan dampak yang merugikan.
Ulat bulu sebenarnya bukan merupakan hama utama pada tumbuhan karet. Tetapi serangannya juga dapat menimbulkan kerugian yang besar. Ulat bulu biasanya akan memakan daun-daun tanaman karet secara rakus sampai habis tak tersisa. Akibatnya adalah proses fotosintetis pada tanaman tersebut menjadi terganggu. Hal inilah yang sangat meresahkan petani. Berbagai cara pun lantas dilakukan guna mengatasi serangan hama ulat bulu tersebut.
Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama ulat bulu yaitu :
- Pengendalian secara Alami
Upaya pengendalian hama ulat bulu secara alami dapat dilakukan dengan memakai bahan-bahan alami. Anda bisa memanfaatkan daun mimba (Azadirachta indica) untuk mengatasi serangan ulat bulu. Daun ini mengandung senyawa aktif azadirachtin yang memiliki sifat beracun serta dapat mematikan ulat bulu. Pestisida dari daun mimba dibuat dengan menumbuk daun ini kemudian disaring untuk diambil air sarinya. Air sari daun mimba lantas dicampur dengan air secukupnya.
- Pengendalian secara Hayati
Hama ulat bulu juga bisa dikendalikan dengan memanfaatkan predator alaminya. Musuh alami ulat bulu mencakup parasitoid (Apenteles colemani, Xanthopimpla sp., Brachymeria sp., Exorista sorbillans, dan Eucelatoria bryani), predator (semut rangrang, laba-laba, dan kepik), serta jamur (Paeclyomyces sp., Beauveria sp., Nomuraea sp, dan Metharizium sp.). Upaya pemanfaatan musuh alami ulat bulu dilakukan dengan melestarikannya serta membatasi pemakaian pestisida sehingga mampu bertahan hidup dan berkembang biak.
- Pengendalian secara Kimiawi
Pestisida dapat diandalkan untuk mengatasi serangan hama ulat bulu secara efektif dan efisien. Penggunaannya wajib dilakukan secara tepat dosis, tepat jenis, tepat waktu, tepat cara, dan tepat sasaran. Aplikasi insektisida juga perlu memperhatikan stadia/instar yang rentan. Jangan sampai pemakaian insektisida ini justru menimbulkan efek samping yang merugikan.
Insektisida dapat diaplikasikan melalui penyemprotan, pengemposan (fogging), serta injeksi. Sebaiknya menggunakan semprotan yang cukup panjang agar ulat-ulat bulu yang berada di ketinggian pohon tetap dapat terjangkau. Cara pengemposan dilakukan melalui pengasapan insektisida sehingga semua ulat, kepompong, dan ngengat akan binasa.
Sedangkan cara injeksi dilakukan dengan melubangi tanaman memakai bor di tiga titik sedalam 7-10 cm. Kemudian masukkan insektisida ke dalam lubang ini serta ditutup menggunakan lilin. Insektisida lantas akan menyebar ke seluruh jaringan pohon, termasuk daun. Ulat bulu yang memakan daun yang telah mengandung insektisida pun akan mati.
Advertisement